Sabtu, 15 September 2012

Sumpah Pemuda atau Sampah Pemuda

Pemuda merupakan manusia dengan usia kerja produktif dan mempunyai kekuatan dan kemampuan untuk merubah keadaan, seperti yang dikatakan oleh bapak prokamator indonesia ” berikan aku sepuluh pemuda dan aku akan menguncang dunia”. itulah perkataanfounding father Presiden Pertama Indonesia yang menegaskan betapa pentingnya peran pemuda dalam kemajuan bangsa dan Negara.  Baik buruknya suatu Negara dilihat dari kualitas pemudanya, karena generasi muda adalah penerus dan pewaris bangsa dan Negara.  Generasi muda  harus mempunyai karakter yang kuat untuk membangun bangsa dan negaranya, memiliki kepribadian tinggi, semangat nasionalisme, berjiwa saing, mampu memahami pengetahuan dan teknologi untuk bersaing secara global. Pemuda juga perlu memperhatikan bahwa mereka mempunyai fungsi sebagai Agent of change, moral force and social control sehingga fungsi tersebut dapat berguna bagi masyarakat. Begitu dahsyatnya pengaruh pemuda dalam pikiran Bung Karno dapat kita pahami bersama mengingat pemuda pada saat ini adalah orang-orang yang akan memimpin masa depan suatu bangsa. Dengan kemampuan dan kematangannya kelak, pemuda diharapkan dapat membawa bangsa ini kearah yang jauh lebih baik dari yang sekarang.
Dalam sejarah pergerakan dan perjuangan bangsa Indonesia, pemuda selalu mempunyai peran yang sangat strategis di setiap peristiwa penting yang terjadi. Ketika memperebutkan kemerdekaan dari penjajah belanda dan jepang kala itu, ketika menjatuhkan rezim Soekarno (orde lama), hingga kembali menjatuhkan rezim Soeharto (orde baru), pemuda menjadi tulang punggung bagi setiap pergerakan perubahan ketika masa tersebut tidak sesuai dengan keinginan rakyat.  Pemuda akan selalu menjadi People make history (orang yang membuat sejarah) di setiap waktunya. Pemuda memang mempunyai posisi strategis dan istimewa. Secara kualitatif, pemuda lebih kreatif, inovatif, memiliki idealisme yang murni dan energi besar dalam perubahan sosial dan secara kuantitatif, sekitar 30-40 % pemuda dari total jumlah penduduk Indonesia dalam kisaran umur 15-35 tahun dan akan lebih besar lagi jika kisaran menjadi 15-45 tahun.
Kadang bisa dilihat, bahwa pemuda akan lebih bersifat kreatif untuk melakukan pergerakan ketika kondisi atau suasana di sekitarnya mengalami kerumitan, terdapat banyak masalah yang di hadapi yang tidak kunjung terselesaikan. Di satu sisi, ketika suasana di sekitarnya terlihat aman dan tentram tidak ada masalah serius yang dihadapi, pemuda akan cenderung diam/pasif, tidak banyak berbuat, lebih apatis  dan mempertahankan kenyamanan yang dirasakan. Padahal baik dalam kondisi banyak permasalahan ataupun kondisi tanpa masalah serius, pemuda dituntut lebih banyak bergerak dalam membuat perubahan yang lebih baik, lebih produktif dan lebih kreatif dalam memikirkan ide-ide perubahan untuk bangsa yang lebih baik.
Namun kondisi pemuda Indonesia saat ini, mengalami degradasi moral, terlena dengan kesenangan dan lupa akan tanggung jawab sebagai seorang pemuda. Tataran moral, sosial dan akademik,  pemuda tidak lagi memberi contoh dan keteladanan baik kepada masyarakat sebagai kaum terpelajar, lebih banyak yang berorientasi pada hedonisme (berhura-hura), tidak banyak pemuda yang peka terhadap kondisi sosial masyarakat saat ini, dalam  urusan akademik pun banyak mahasiswa tidak menyadari bahwa mereka adalah insan akademis yang dapat memberikan pengaruh besar dalam perubahan menuju kemajuan bangsa.
Sejenak mengingatkan pada peringatan Hari Sumpah Pemuda dimana momentum tersebut mengingatkan kita para pemuda Indonesia akan peristiwa 1928 kala itu yang tidak saja bernilai sejarah tinggi yang menandai awal kebangkitan gerakan Pemuda. Namun kita juga diingatkan akan perjuangan para pemuda Indonesia saat itu yang dengan darah juangnya tulus mengabdi demi merebut kemerdekaan NKRI. Berbeda dengan era modern 2011 sekarang ini, yang mana banyak aksi pemuda yang telah ditunggangi berbagai kepentingan. Seperti h`lnya beberapa aksi demo pemuda bayaran yang marak terjadi akhir-akhir ini. Tanpa menggeneralisasikan, ada beberapa oknum pemuda yang rela dibeli keidealisanya dengan sejumlah uang guna melancarkan misi-misi tertentu. Ini menunjukkan adanya “sampah pemuda”, yaitu pemuda yang telah terkontaminasi dan terkotori jiwanya dengan nafsu-nafsu yang destruktif.
Sampah pemuda lainnya masih banyak lagi. Misalnya saja kelompok pemuda yang hedonism dan hanya suka hura-hura tanpa arah dan tujuan. Sampah pemuda macam ini hanya akan menjadi beban Negara dan memalukan bangsanya. Sikap sampah pemuda lainnya yaitu maraknya berbagai aksi tawuran antar pemuda, aksi mabuk-mabukan oleh pemuda, balapan liar, pergaulan bebas, aksi anarkisme pemuda, penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan sebagainya. Pada intinya sampah-sampah pemuda tepat kita sematkan kepada mereka para generasi muda yang bisanya hanya mencemari nama pemuda Indonesia alias tingkahnya bikin malu para pejuang Sumpah Pemuda.
Kita khususnya yang masih mengaku pemuda Indonesia bisa menilai sendiri termasuk golongan yang manakah diri kita ini? Pemuda golongan “sampah” yang sukanya hura-hura bikin keonaran nggak jelas ataukah pemuda pewaris peradaban. Pemuda golongan “sampah” hanya akan terombang-ambing di persimpangan jalan dan terhempas kesana-sini nggak jelas. Sementara itu sesungguhnya bangsa ini mengharapkan para pemudanya menjadi penerus semangat Sumpah Pemuda. Yang mana tidak hanya suka hura-hura bikin onar, namun juga bangkit mengabdikan diri dengan tulus demi kemajuan nusa, bangsa dan Negara ini.
Ingat, menghujat pemerintah dan terus menyalahkan keadaan tidak akan berarti apa-apa. Karena sikap itu sama pula dengan sijap “sampah pemuda”. Janganlah terus-menerus kita menyalahkan kegelapan. Cobalah kita nyalakan lilin penerang, walau kecil namun akan bisa membawa perubahan besar dikemudian hari. Mari di hari Sumpah Pemuda ini kita bersama-sama bangkit kembali nyalakan perubahan dengan cara-cara yang konstruktif. Lakukan perubahan mulai dari diri kita masing-masing dan terus berbuat terbaik mengabdi untuk tanah air kita, bangsa kita dan masa depan Indonesia yang lebih baik.

0 komentar:

Posting Komentar